Mari kita sedikit merenung tentang Sholat
yang telah kita lakukan selama ini. Islam menuntun penganutnya hidup di
dunia bahagia dan di akhirat masuk surga dengan pedoman kepada Al qur’an dan Hadits.
- Bahagia adalah Suatu perasaan yang tidak
didasari oleh materi yang mengakibatkan tidak ada lagi rasa : was-was, takut,
gelisah, stress, karena hidup dan mati
ini hanya karena Allah semata.
- Surga adalah Segala sesuatu yang paling
menyenangkan di dunia ini, tidak ada seujung kukunya kesenangan di surga.
- Sedangkan neraka adalah segala sesuatu yang
paling menyakitkan di dunia ini, tidak ada seujung kukunya kesakitan di neraka
Jadi apalah artinya kesenangan di
dunia ini kalau nantinya mengakibatkan diri digiring ke neraka. Hidup di dunia
ini adalah kompetisi untuk menentukan tempat kita kelak di akhirat yaitu surga
atau neraka. Ini sangat tergantung kepada persiapan apa yang dilakukan untuk
mencapai tempat mana yang kita inginkan nanti di akhirat.
Salah satu ibadah namun utama
adalah shalat, dimana begitu istimewanya shalat, sampai-sampai Jibril pun tidak
dipercaya oleh Allah untuk menyampaikan perintah shalat kepada Rasulullah. Allah
menyuruh langsung Rasulullah untuk datang menghadap dalam bentuk Mi’raj agar
langsung didengar perintah shalat tersebut oleh Rasulullah.
Rasulullah saat sakratul mautnya, berpesan untuk umatnya : Peliharalah Shalat, peliharalah shalat, peliharalah shalat...
Sabda Rasulullah saw, : di akhirat nanti ada orang yang
membawa shalatnya di hadapan Allah swt, kemudian shalatnya diterima dan dilipat-lipat seperti
dilipat-lipatnya kain usang dan kotor lalu shalatnya itu dibantingkan ke
wajahnya.
Sabda Rasulullah saw, : Bagi orang yang berangan-angan dalam shalatnya, maka ia tidak akan
memperoleh apapun selain dari angan-angannya itu.
Sabda Rasulullah saw, : Sesungguhnya perumpamaan shalat itu seperti orang yang mandi. Bila
seseorang mandi 5 kali sehari, tetapi badannya belum juga bersih, boleh jadi
karena air yang digunakan untuk mandi tersebut memang kotor, atau di waktu
mandi ia tidak menggunakan sabun. Jadi jika ada orang yang mengerjakan shalat 5
kali sehari, tetapi perilakunya masih saja buruk, berarti orang tersebut belum
memahami benar akan artinya shalat.
Hakekat Shalat
Pada hakekatnya shalat adalah aktifitas yang mempunyai arti sebagai
berikut :
- Menyanjung dan
memuji Allah : Allahu Akbar, Maha suci Allah dan Maha Agung , Maha Tinggi
Allah, Maha Pengasih dan Maha Penyayang
- Membuat
janji/komitmen dengan Allah : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan
matiku hanya karena Allah semata dan tidak akan menserikatkan Allah.
- Memohon kepada
Allah : Meminta : jalan yang lurus,
ampunan, disayangi, cukupi kekurangan, tinggikan derajad, rezeki,
petunjuk, kesehatan
- Mendoa’kan
Rasulullah : shalawat
Namun pada Fakta yang ada dalam lingkungan kita adalah bagaimana
agar sembahyang kita bisa khusuk, sehingga keluarlah berbagai macam aturan yang
didominasi oleh kata-kata jangan dan harus, misalnya : jangan bawa pikiran yang
lain dalam shalat, wajah harus tetap ke sajadah dan lainnya. Shalat dilakukan
hanya sebagai suatu pemenuhan kewajiban sehingga sering dilakukan buru-buru,
tetapi saat berdo’a cukup lama. Sementara mulut mengucapkan bacaan shalat,
namun hati melanglang buana entah kemana, tahu-tahu shalat sudah selesai. Ini
tidak beda dengan orang mabuk, tidak mengerti apa yang sedang diucapkannya.
Inilah yang dikatakan dalam QS:Al ma’un 107 :004-005 : Maka kecelakaanlah bagi orang-orang
yang shalat (yakni) orang-orang yang lalai dari shalatnya.
Bagaimana dengan sholat kita?
Penduduk Indonesia yang dominan
beragama Islam dan melaksanakan shalat, namun shalatnya tidak dapat mencegah
yang keji dan mungkar sesuai dengan tujuan shalat itu sendiri QS Al ‘Ankabuut
29:045: Bacalah apa yang telah diwahyukan
kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah
(shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ini bisa kita lihat dari betapa
banyak maksiat yang masih terjadi berupa : perkosaan, perzinahan, pembunuhan,
korupsi, penipuan, perampokan, penyogokan dlsb.
Bertafakur...
Mari bertafakur sejenak untuk
memperkuat keyakinan ilahiyah, sebab sabda Rasulullah : Bertafakur sejenak, lebih baik daripada ibadah satu tahun. Bila
datang kepada kita malaikat jibril yang menyampaikan bahwa umur kita tinggal 2
jam lagi, apa yang akan diperbuat ? tentulah sikap yang timbul adalah : dengan
rasa takut, rendah diri dan penuh harap tanpa lagi menghiraukan harta, istri
dan anak : mendirikan shalat tobat dan memohon ampunan-Nya. Bahkan selama 2 jam
tersebut akan digunakan untuk memperbanyak ibadah-ibadah lainnya. Maka
anggaplah bahwa shalat ini adalah shalat yang terakhir, seolah-olah habis
shalat ini akan meninggal. QS An Naml 27:003 : (yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan
mereka yakin akan adanya negeri akhirat. Tidak AKAN dihitung amalan yang
lain apabila shalat kita tidak diterima.
Didalam sholat, kita akan
berkomunikasi langsung dengan Allah yang Maha Melihat, Maha Mendengar. QS Asy Syu’araa’ 26:218 : Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk
sembahyang). Dan janganlah berbuat Syirik, syirik adalah dosa yang tidak
berampun. QS An Nisa’ 04:48 : Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. QS An
Nisa’ 04:116 : Sesungguhnya Allah tidak
mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa
yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat
sejauh-jauhnya.
Shalat adalah peluang besar untuk
meraih surga QS Al Baqarah 02:277 : Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
mengerjakan amal saleh, mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat, mereka mendapat
pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati. Percuma hidup di dunia bila nanti di akhirat
akan masuk neraka. Setan akan selalu
menggoda dari segala sisi dan segala cara.
Maka Tanamkan Dalam Kalbu Kita.
Setelah keyakinan ini tertanam kokoh dalam kalbu, maka secara otomatis
sikap kita adalah:c
- Berpakaian yang terbaik untuk bertemu dengan
Allah (shalat)
- Mengikhlaskan waktu untuk bertemu dengan Allah
(shalat)
- Setiap akan memulai suatu pekerjaan, selalu
memohon kepada Allah agar terlindung dari godaan setan
- Mengucapkan bacaan shalat dengan tenang dan
sabar, tidak tergesa-gesa
- Berusaha
untuk mengerti apa yang diucapkan dalam shalat sehingga mulut berucap, kalbu
tidak dibiarkan terdominasi oleh selain Allah yaitu dengan memberikan tugas :
mengartikan apa yang sedang diucapkan. Wajar apabila masih saja ada gangguan
bagi kalbu yang melanglang buana, tetapi dengan cepat kembali kepada Allah.
Dan yang terakhir Amalkanlah…
Bila shalat yang dilakukan berdasarkan
keyakinan tersebut di atas, maka akan terasa bahwa betapa shalat itu nikmat,
sehingga sehabis shalat akan terasa tentram dalam kalbu. Keyakinan ilahiyah inilah yang antara
lain akan membuahkan shalat
yang mana selaras antara mulut yang
mengucapkan dengan kalbu yang menghayati maknanya dan otak mengingat
kebesaran-Nya. (Khusyu’). Shalat
seperti inilah yang dapat mencegah Keji dan Mungkar . Insya Allah.
Semoga bermanfaat dan silahkan
share kepada semua umat muslim dari keluarga, kerabat, teman, sahabat, dsb.
“Jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya. “